Ibu benar, tak layak aku
mencintai malaikat. Tak pantas.
Maafkan aku, Ibu.
Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah .
Sekarang, ketika aku tahu
dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang
tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai
daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan
dari tangkai pohonnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar